Ahlan Wa Sahlan Wa Marhaban

Selamat bergabung untuk sahabat-sahabatku, semoga blog sederhana ini bisa menjadi sarana shillaturrahim yang bermanfaat untuk semua, tinggalkan saran, kritik, masukan kebaikan sahabat untuk kemajuan blog ini,
Ini adalah Blog buat kalian yang ingin tahu lebih banyak tentang An-Nur dan pernak-perniknya, Ekstrakurikuler (Ke-An-Nur-an, Pramuka, Dewan Penggalang, Sipassus, Marching Band, Karate, PMR, Asipa, An-Nur Radio dll), Zoey Mujahid, Garis007 Collection informasi islam dan umum serta apapun yang sehat untuk kita konsumsi, Ooops maksudnya konsumsi penambah ilmu pengetahuan buat kita.

Jazaakum Allahu khaira Al-Jazaa, Amin.

Zoey Mujahid

Jumat, 19 Oktober 2012

nadzam tajwid al jazaari


KUMPULAN NADZAM TAJWID
Tema
Nadzam
Artinya
Pengertian ilmu tajwid
وَهُوَ اِعْطَاءُ الْحُرُوْفِ حَقَّهَا # مِنْ صِفَةٍ لَهَا وَمُسْتَحَقَّهَا

Ilmu yang memberikan pengertian tentang hak-hak huruf dari sifat huruf dan mustahaqqul huruf
Hukum mempelajari tajwid
وَالْاَخْدُ بِالتَّجْوِيْدِ حَتْمٌ لَازِمٌ # مَنْ لَّمْ يُجَوِّدِ الْقُرْاٰنَ اٰثِمٌ
لِأَنَّه بِهِ الْاِلَهُ اَنْزَلَا # وَهَكَذٰ مِنْهُ اِلَيْنَا وَصَلَا
membaca Al-Qrqn dengan tajwid hukumnya wajib. Siapa saja yang membaca Al-Quran tanpa memakai tajwid hukumnya dosa. Sesungguhnya Allah menurunkan Al-Quran berikut tajwidnya. Demikianlah yang sampai kepada kita dari-Nya
Makhraj huruf
مَخَرِجُ الْحُرُوْفِ سَبْعَةَ عَشَرْ # عَلىٰ الَّذِيْ يَخْتَارُهُ مَنِ اخْتَبَرْ

Makhraj hurup berjumlah tujuh belas. Menurut pendapat yang masyhur
Pembagian makhraj huruf
وَسَبْعَةٌ مِنْ بَعْدِ عَشْرٍ تُجْمَعُ # عِنْدَمَوَاضِعْ خَمْسَةٍ تُجْمَعُ

(makhraj huruf) yang tujuh belas itu terkumpul menjadi lima bagian
Hukum nun sukun
لِلنُّوْنِ ﺇِنْ تَسْكُنْ وَلِلتَّنْوِيْنِ # اَرْبَعُ اَحْكَمٍ فَخُذْ تَبْيِيْنِى

untuk nun bersukun dan tanwin ada empat hukum. Maka ambillah semua pelajaran tersebut
Izhhar
فَالْاَوَّلُ الْاِظْهَارُقَبْلَ الْاَحْرُفِ # لِلْحَلْقِ سِتٌّ رُتِّبَتْ فَلْتُعْرَفِ
هَمْزٌ فَهَاءٌ ثُمَّ عَيْنٌ حَاءٌ # مُهْمَلَتَانِ ثُمَّ غَيْنٌ خَاءٌ

yang pertama (hukum nun sukun dan tanwin) adalah idhhar yaitu (nun sukun dan tanwin) yang terletak sebelum huruf halq yang berjumlah enam. Hamzah, ha kemudian ‘ain dan ha lalu ghain dan kha keduanya memakai titik
Idgham
وَالثَّانِ اِدْغَامٌ بِسِتَّةٍ اَتَتْ # فِيْ يَرْمَلُوْنَ عِنْدَهُمْ قَدْ ثَبَتَتْ
yang ke dua (hukum nun sukun dan tanwin) adalah idgham dengan hurufnya yang berjumlah enam. Menurut pendapat yang paling kuat huruf idgham terkumpul dalam lafzh yarmaluna
Adgham bi gunnah
لٰكِنَّهَاقِسْمَانِ قِسْمٌ يُدْغَمَا # فِيْهِ بِغُنَّةٍ بِيَنْمُوْ عُلِمَ

tetapi idgham itu terbagi ke dalam dua bagian. Yang pertama idgham bigunnah yang huruf-hurufnya terkumpul dalam lafazh yanmu
Idgham bi la gunnah
وَالثَّانِ اِدْغَامٌ بِغَيْرِ غُنَّةْ # فِىْ اللَّامِ وَالرَّا ثُمَّ كَرِّرَنَّةْ

dan yang kedua adalah idgham tanpa gunnah yaitu jika nun sukun atau tanwin menghadapi lam atau ra lalu takrirkanlah
Pengecualian idgham
اِلَّااِذَا كَانَ بِكِلْمَةٍ فَلَا # تُدْغَمْ كَدُنْيَا ثُمَّ صِنْوَنٍ تَلَا
kecuali apabila (mudgham dan mudgham fih) berkumpul dalam satu kalimat maka tidak boleh di idghamkan, seperti pada lafazh dunya dan shinwan
Iqlab
وَالثَّالِثُ الْاِقْلَابُ عِنْدَ الْبَاءِ # مِيْمًا بِغُنَّةٍ مَعَ الْاِخْفَاءِ
ketiga (hukum nun sukun dan tanwin) adalah iqlab, yakni apabila (nun sukun atau tanwin) menghadapi hurup ba maka (ditukar) kepada mim dengan suara antara gunnah dan ikhfa
Ikhfa
وَالرَّابِعُ الْاِخْفَاءُ عِنْدَ الْفَاضِلِ # مِنَ الْحُرُوْفِ وَاجِبٌ لِلْفَاضِلِ
فِىْ خَمْسَةٍ مِنْ بَعْدِ عَشْرٍ رَّمْزُهَا # فِىْ كِلْمِ هٰذَا الْبَيْتِ قَدْ ضَمَّنْتُهَا
yang ke empat (hukum nun sukun dan tanwin) adalah ikhfa, yaitu ketika (nunsukun dan tanwin) menghadapi huruf-huruf sisa dari hukum-hukum sebelumnya(izhhar halqi, idgham dan iqlab)jumlahnya 15 huruf
Hukum mim sukun
اَحْكَامُهَا ثَلَثَةٌ لِمَْن ضَبَطْ # اِخْفَاءٌ اِدْغَامٌ وَاِظْهَارٌفَقَطْ

(mim sukun) menurut para ulama hanya ada tiga. Ikhfa (syafawi), idgham (mimi), dan izhhar (safawi)
Ikhfa syafawi
فَالْاَوَّلُ الْاِخْفَاءُ قَبْلَ الْبَاءِ # وَسَمِِّهِ الشَّفَوِيَّ لِلْقُرَاءِ
yang pertama (hukum mim sukun) menurut para ahli qira’at adalah ikhfa syafawi yakni apabila (mim sukun) berada sebelum huruf ba
Idgham mimi
وَالثَّانِ اِدْغَامٌ بِمِثْلِهَا اَتَى # وَسَمِّ اِدْغَامًا صَغِيْرًا يَا فَتَى
yang ke dua (hukum mim sukun) adalah idgham (mimi), yaitu dengan memasukan (menyatukan) dua huruf yang semisal yang demikian itu dinamakan juga idgham shaghir, wahai para pemuda
Izhhar syafawi
وَالثَّالِثُ الْاِظْهَارُ فَالْبَقِيَّةِ # مِنَ الْاَحْرُفِ وَسَمِّهَا شَفَوِيَّةْ
yang ketiga (hukum mim sukun) adalah hukum izhhar syafawi, yaitu (mim sukun) menghadapi huruf-huruf sisa (dari ikhfa syafawi dan idgham mimi)
Perhatian dua huruf izhhar syafawi
وَاحْذَرْ لَدَى وَاوٍ وَفَا اِنْ تَحْتَفِىْ # لِقُرْبِهَا وَالْاِتِّحَادِ فَاعْرَفِ

hendaklah berhati-hati ketika (mim sukun) menghadapi wau dan fa, janganlah sampai di-ikhfa-kan karena adanya kedekatan dan kesatuan (makhraj) maka ketahuilah.
Idgham mutamatsilain
اِنْ فِى الصِّفَاتِ وَالْمَخَارِجِ اتَّفَقْ # حَرْفَانِ فَالْمِثْلَانِ فِيْهِمَا اَحَقّ.
apabila dua huruf yang sama yang makhraj dan sifatnya sama mereka berhak dinamakan (idgham) mutamatsilain.
Idgham mutajanisain
...اَوْيَكُوْنًا اتَّفَقَ # فِيْ مَخْرَجِ دُوْنَ الصِّفَاتِ حُقِّقَا # بِالْمُتَجَانِسَيْنِ...
dan apabila (dua) huruf yang bertemu sama makhraj tetapi beda sifatnya maka wajib dinamakan idgham mutajanisain
Idgham mutaqaribain
وَاِنْ يَكُوْنَا مَخْرَجًا تَقَارَبَا # وَفِي الصِّفَاتِ اخْتَلَفَ يُلَقَّبَا
 # مُتَقَارِبَيْنِ...
apabila berhadapan dua huruf yang yang makhrajnya berdekatan dan sifatnya berlainan maka dinamakan idgham mutaqaribain
Idgham shaghir
...ثُمَّ اِنْ سَكَنْ # اَوَّلُ كُلِّ فَالصَّغِيْرَ سَمِّيْنَ
kemudian jika dari kedua huruf tersebut, huruf yang pertama bersukun maka ia dinamakan idgham shaghir.

Idgham kabir
اَوْ حَرِّكَ الْحَرْفَانِ فِيْ كُلِّ فَقُلْ # كُلٌّ كَبِيْرٌ وَافْهَمَنْهُ بِالْمُثُلِ

atau apabila kedua huruf itu diberi harakat maka ia dinamakan idgham kabir, dan kita harus menamai dengan sebenarnya
Gunnah
وَغُنَّ مِيْمًا ثُمَّ نُوْنًا شُدِّدَا # وَسَمِّ كُلًّا حَرْفَ غُنَّةٍ بَدَا

dan hendaklah mim dan nun dibaca sengau atau dengung saat keduanya bertasydid. Yang demikian itu dinamakan gunnah selamanya
Hukum lam ta’rif
Alif lam qamariyyah
لِلَامِ اَلْ حَالَانِ قَبْلَ الْاَحْرُفِ # اُوْلَاهُمَا اِظْهَارُهُ فَالْتَعْرِفِ
قَبْلَ اَرْبَعٍ مَعَ عَشْرَةٍ خُذْ عِلْمَهْ # مِنِ ابْغِ حَجَّكَ وَخَفْ عَقِيْمَهْ.
untuk (hukum) alif lam yang berada sebelum huruf hijaiyah ada dua macam. Yang pertama izhhar (alif lam qamariyyah), maka ketahuilah alif lam tersebut berada sebelum empat belas huruf (hijaiyah) yang terkumpul dalam kalimat (ibghi hajjaka wa khaf ‘aqiimah)
Alif lam syamsiyyah
ثَانِيْهِمَا اِدْغَامُهَا فِيْ اَرْبَعٍ # وَعَشْرَةٍ اَيْضًا وَرَمْزَهَا فَعِ.
yang kedua setelah alif lam qamariyah ialah idgham syamsiyyah yakni apabila alif lam menghadapi huruf-huruf yang empat belas pada setiap awal kalimat dari nadzam berikut, maka perhatikan
Huruf syamsiyyah
طِبْ ثُمَّ صِلْ رَحْمًا تَفُزْ ضِفْ ذَا نِعَمْ # دَعْ سُوْءَ ظَنًِ زُرْ شَرِيْفًا لِلْكِرَاِم    
biasakanlah kamu berbuat kebaikan kemudian memperbanyak shillaturrahim, karena betapa banyak orang yang mendapat kebahagiaan dan kenikmatan yang berlipat ganda dengan cara tersebut. Tinggalkanlah berburuk sangka, kemudian kunjungilah orang-orang yang shalih agar mendapat kemuliaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar